Salah Siapa?



Jadi begini, jika aku duduk di sudut menghadap hamparan gunung yang menyembul pelan di balik awan sambil menyisip secangkir kopi, lalu aku mengingatmu, salah siapa?

Jika aku sedang membaca cerita-cerita pendek Franz Kafka yang kadang membingungkan namun indah itu, lalu yang muncul di benakku hanyalah kamu, salah siapa?

Jika angin sedang menghampiri bulu kudukku dan meniupkan semilirnya lalu yang terdengar olehku adalah namamu, salah siapa?

Ada yang salah denganku, sudah terlalu larut untukku terjaga. Namun aku tak bisa menutup kedua mataku. Tidak pula aku bisa mengerjakan banyak tugas tertinggal di belakangku. Segalanya hanya berpusat pada kamu, kamu, kamu, kamu.

Mengapa aku begini?
Bukankah sudah lama aku ingin meninggalkan jejakmu, dan membiarkan setengah hatiku dibawa pergi olehmu entah ke mana?
Mengapa aku belum rela?

Apakah ini karena kamu yang justru belum rela?
Ah, entahlah.
Aku hanya ingin hidup tenang dan damai
Tanpa ada bayanganmu mengikutiku setiap saat.

Aku bingung,
Ini semua, salah siapa?


Comments

Popular Posts