Rindu Masa Berkisah
Kala itu senja, semburat surya merekah menjadi jingga yang mewarnai langit biru.
Awan putih masih nampak seperti kapas,
yang ingin kuraih, kusobek belah dua, dan kukunyah seperti gulali.
Angin masih menggerakkan tangkai dan dedaunan hijau yang letaknya persis di sebelah gereja.
Hawanya hangat, tapi masih sejuk. Hal yang jarang kita dapatkan di ibukota.
Waktu yang tepat untuk menggoreskan tinta penaku pada lembaran kertas yang kurakit sendiri.
Ah, aku rindu masa-masa seperti ini.
Masa dikala tangank begitu mudahnya menuliskan apa saja yang ada di benakku.
Aku rindu masa-masa dimana aku tak letih menceritakan bagaimana hari-hariku pada sebuah jurnal harian.
Berharap semoga apa yang kutuliskan menjadi sesuatu yang berharga,
perjalanan hidup yang kulalui bisa jadi sebuah makna untuk orang-orang lain di sekitarku.
Ya, aku rindu.
Semoga suatu saat, aku kembali rajin berkisah.
Jakarta, 9 Mei 2019.
Comments