Bagaimana Jika
Bagaimana jika akhirnya saya menyadari kalau Anda yang sebenarnya saya inginkan jauh di dalam lubuk hati saya? Bukan yang itu, bukan yang ini, bukan pula yang saya ceritakan pada Anda.
Bagaimana jika akhirnya saya ingin Anda yang menempati hati saya, ada di sisi saya, dan jadi yang saya perhatikan setiap hari, buatkan masakan setiap hari, dan ucapkan kata-kata cinta setiap hari? Bukan yang itu, bukan yang ini, bukan pula yang saya ceritakan pada Anda.
Bagaimana jika akhirnya saya rindu pesan-pesan Blackberry Anda? Bukan pesan-pesan Blackberry-nya?
Bagaimana jika sebenarnya saya selalu tertawa ketika kau melontarkan kalimat-kalimat lucu, atau ekspresi menyenangkan yang membuat saya terbahak? Bukan senyuman manis misterius yang saya ceritakan pada Anda?
Bagaimana jika sebenarnya saya makin lama makin memiliki perasaan yang dalam terhadap Anda dibandingkan terhadapnya?
Bagaimana jika saya katakan bahwa akhirnya saya menyadari bahwa saya sayang Anda?
Apa yang akan Anda lakukan?
Bagaimana jika....
Ah!
Bagaimana jika akhirnya saya ingin Anda yang menempati hati saya, ada di sisi saya, dan jadi yang saya perhatikan setiap hari, buatkan masakan setiap hari, dan ucapkan kata-kata cinta setiap hari? Bukan yang itu, bukan yang ini, bukan pula yang saya ceritakan pada Anda.
Bagaimana jika akhirnya saya rindu pesan-pesan Blackberry Anda? Bukan pesan-pesan Blackberry-nya?
Bagaimana jika sebenarnya saya selalu tertawa ketika kau melontarkan kalimat-kalimat lucu, atau ekspresi menyenangkan yang membuat saya terbahak? Bukan senyuman manis misterius yang saya ceritakan pada Anda?
Bagaimana jika sebenarnya saya makin lama makin memiliki perasaan yang dalam terhadap Anda dibandingkan terhadapnya?
Bagaimana jika saya katakan bahwa akhirnya saya menyadari bahwa saya sayang Anda?
Apa yang akan Anda lakukan?
Bagaimana jika....
Ah!
Comments