Ekspektasi

Terlalu banyak ekspektasi itu berbahaya, bung!

      Tadinya gue pikir memiliki ekspekstasi itu tidak masalah, karena kita tahu apa yang kita kerjakan, dan kita pasti berharap hasil yang maksimal menurut kita dong, iya gak? Tadinya gue berpikir memiliki ekspektasi tinggi akan sesuatu yang kita tahu bahwa kita berhak mendapatkan apa yang kita harapkan itu ya gak apa-apa. Tapi ternyata, memiliki ekspektasi tinggi itu menyakitkan.

      Ketika loe sudah bekerja semaksimal mungkin berjam-jam muter-muter hingga berpeluh-peluh dan tebal muka sampe pegel-pegel dan habis ongkos mencari suatu tempat, bos loe cuman bilang "Segitu aja nyerah?" padahal kalo gak mentok udah 3 jam muter-muter juga gue gak akan telepon dia. Gue juga gak goblok. Masa baru satu jam atau baru bentar banget nyari terus telepon dia? Digituin tuh rasanya.... sesuatu. Pengen marah jadinya. Itu karena ekspektasi gue adalah si bos bakal bilang, "Yaudah istirahat aja dulu" atau apa yang nice tapi malah digituin.

     Ketika loe sudah melakukan yang terbaik untuk mendapat prestasi di sekolah dan kampus walaupun bukan bidang akademik dan mengharapkan orang tua memberikan pujian, "You're great, daughter!" atau beliin mobil misalnya (ngarep banget tapi kalo yang ini) tapi mereka cuman bilang "Awas duit abis. Mama ga mau transfer kalau tengah minggu udah ga ada duit," itu tuh rasanya.... sesuatu. Padahal sebenernya bukan itu yang kita harapkan.

      Sama kayak misalnya elo ketemu seseorang yang menurut loe udah pas banget nih buat dijadikan pasangan hidup loe, atau ya at least partner elo karena dia orangnya asyik, nyambung, dan punya hobi atau interest yang sama dengan loe, baik dan murah hati, plus dia ganteng banget. Eh gak taunya dia masih kebayang-bayang sama mantannya dan kepengen banget balikan lagi sama mantannya dan elopun tidak dijadikan pertimbangan sekalipun sebagai partner sama dia. Itu tuh rasanya.... sesuatu.

     Sebaliknya, ketika loe mengikuti sebuah lomba dan gak berharap sama sekali untuk menang karena baru pertama kali ikut lomba, elo hanya berharap agar di panggung bisa tampil maksimal dan sebaik-baiknya supaya yang nonton terhibur, gak usah menang juga gak apa-apa.... Eh gak taunya elo MENANG! Juara SATU pula! Itu rasanya, puji Tuhan yah... sesuatu! Tapi ini sesuatu yang beda, seneeeng banget rasanya!

     Dari hal-hal kecil di atas gue belajar, memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap apapun itu tidak baik. Yang sedang-sedang saja, bahkan kalau perlu kita punya mental 'siap kalah', jadi ketika kita memang betul-betul kalah ya kita siap aja dan ketika kita 'menang' itu akan terasa seperti oase.
Gue belajar bahwa mulai saat ini, gue gak akan expect too much sama segala hal, termasuk masalah hati. Susah sih, karena kita kan sudah bekerja maksimal, tapi ya daripada sakit hati?

Comments

Popular Posts