Why o' Why?

Dear blogger, how are ya'? Kalian semua tau dong, kalo kemaren2 gue jadi kandidat ketua HMJ Fakultas Ilmu Komunikasi di UMN. Nah, kemaren itu ada penghitungan suara secara terbuka, dan ternyata gue kalah 8 suara dari kandidat satunya lagi. Doi punya 177 suara, sedangkan gue 169 suara. Wah, berarti banyak juga ya yang milih gue dan Bene Krisna.. hoho

Okey, gue emang kalah. Tapi gue ga kecewa, karena ini adalah titik awal perjuangan gue untuk setidaknya memajukan fakultas gue. Mumpung gue masih punya waktu 1 tahun di kampus ini untuk berkarya. Setidaknya, gue akan memajukan lagi Pers Mahasiswa di kampus gue, dan juga bikin forum terbuka buat anak-anak yang pengen berkeluh kesah tentang kampus karena selama ini temen2 gue pada ga punya 'wadah' buat nampung kekesalan dan kejengkelan mereka sama kampus.

Hmm... Asal kalian tau, gue itu orangnya well-planed. Jadi apa yang akan gue lakukan, harus gue tulis setidaknya di notes kecil gue. Pokoknya gue orangnya suka banget nge-list (dan untungnya, partner gue, si Krisna juga suka nge-list, jadinya cocok lah sebagai wakil gue, dulu, hahahs). Nah, selain 'what-to-do' list jangka pendek, gue juga punya list jangka panjang, di mana gue menuliskan mimpi-mimpi dan keinginan gue, biasanya gue tulis per umur. Jadi misalnya, di umur segini gue harus bisa begini, begitu, begono, dll... Nah, list-list itu, semua udah terpenuhi.

Misalnya gue pengen bisa nulis di Kedutaan Amerika, gue udah pernah jadi juara lomba menulis di situ, atau, gue pengen ikut Paduan Suara di Kampus, gue pengen bisa sering nonton Teater Koma, yah pokoknya list gue sampe umur 19 tahun ini hampir semua udah terpenuhi. Dan gak dipungkiri juga, banyak kegagalan yang gue juga dapatkan. Yah, namanya juga mau sukses. Kalo pengen sukses tapi ga mau gagal itu super bullshit namanya!

Tapi entah kenapa nih, kalo dalam urusan hati, alias CINTA, gue susaaaahhh banget! Kadang gue mikir, okey, untuk dapet kesempatan jadi Ketua HMJ, Tuhan luruskan jalan, untuk magang di SCTV, Tuhan luruskan jalan, pokoknya untuk semua yang gue inginkan dan gue lakukan dengan sungguh dan penuh keyakinan, Tuhan memberikan gue kesempatan, tapi untuk ganti itu semua, kehidupan cinta gue lah yang agak 'dibengkokkan' dikit oleh Tuhan.

Kalo udah menyangkut urusan lelaki, gue pastiii aja menemukan kesulitan. Entah gue yang merasa inferior atau gimana, tapi gue selalu merasa laki2 susah untuk tertarik sama gue. Dan guenya juga yang ga mau 'make a move' duluan sama laki2 itu. Gue bisa nasehatin orang kalo jaman sekarang, harus cewek yang berani make a move, harus cewek yang nunjukkin dan ngasih sinyal-sinyal kalo kita tuh suka sama cowok tersebut. Gue berhasil bikin temen gue jadian sama orang lewat nasihat gue, tapi gue sendiri?

Takut.

Gue takut untuk memulai sebuah hubungan. Bahkan untuk sekadar lebih perhatian sedikit, untuk ga malu2 SMS lelaki tersebut pun gue takut. Karena apa? Tuhan udah bikin gue menunggu seseorang selama 6 tahun dengan begonya, bela-belain gak masuk SMA impian gue di Jakarta dan masuk lagi ke sekolah di Bogor dengan harapan bisa ngungkapin perasaan gue di SMA, tapi ternyata enggak!

Udah gitu, selepas 6 tahun penuh dengan kebodohan, gue buka lembaran baru dan Tuhan ngasih gue 2 tahun hubungan yang penuh konflik, penolakan dari orang tua, tekanan dari keadaan, hubungan yang sangat sulit, sangat complicated dan bikin gue up and down dalam waktu singkat. Hubungan yang bikin gue mikir bahwa menjalin hubungan serius untuk ke jenjang pernikahan memang sangat amat sulit. Ga bisa cuman dengan ketemu seseorang yang loe rasa pas dan klik banget sama loe, dia juga suka dan bahkan cinta mati sama loe, trus loe bisa nikah dan live happily ever after. Naayyy! It's a bullshit!

Butuh banyak pertimbangan untuk itu, apalagi kita di Indonesia. Kalo mau nikah, ya harus nikah sama keluarga juga, bukan cuman kita berdua aja. 2 tahun gue mencoba mematahkan teori dan konsep tersebut. Tapi ternyata ga bisa, dengan penuh berat hati dan melalui pemikiran dan koreksi pribadi serta bertanya sama Tuhan, akhirnya gue emang ga bisa. Ga bisa lanjut.

S a k i t.

Itu yang gue rasakan kalo loe tanya ke gue tentang apa itu CINTA.
Kecewa. Jelas gue kecewa. Karena gue sudah mencintai dengan sepenuh hati, dia juga udah mencintai gue sepenuh hati. Tapi keadaan dan segalanya ga bisa bikin kita bersatu.

P e r i h.

Karena kecewa tersebut, rasa perih aja yang membekas di hati loe.

M e n y e b a l k a n.

Ya. Gue mencoba untuk move on, dan mencoba untuk bisa suka sama orang linin. Gue udah punya gebetan baru, tapi ya itu, I hate when butterflies come to my stomach. Gue benci menebak-nebak perasaan orang, apa orang itu suka sama gue atau gak. Gue benci harus menjaga hati gue untuk ga kecewa kalo ternyata orang itu ga suka sama gue, atau gue benci kalo harus bete ngeliat orang itu flirting sama cewek incerannya, blah blah dan blah...

Kenapa ya Tuhan memberikan gue kesulitan untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan hati gue?
Gue ingin mencoba menjalin hubungan dengan orang baru,
Gue ingin menjauhkan rasa takut dikecewakan ini,
Gue ingin menghilangkan perasaan benci ketika kupu-kupu datang menyeruak di perut gue.
Gue ingin mencoba hidup baru
Gue ingin punya pacar yang juga mencintai gue apa adanya...
gue ingin...

Tapi kenapa ya, untuk hal yang satu ini saya selalu sulit?
Mengapa oh mengapa Tuhan?
Please bless me...

Tapi, gue akan selalu berpegang pada ayat ini:

"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10).

amin.


Comments

Popular Posts