Reflection

we must take a break for a little while...

yeah, for reflectioning our relationship

i'm very sad about all of these things

but yeah, it is our way..

we must take this way

I love you, but I'm so tired of our relationship

I think we can be strong

but the truth is, I CAN'T be that strong

I'm sorry

I love you...

Love you so much

you are the best guy i ever had in my life

Maaf aku ga bisa sekuat itu, aku perlu waktu sejenak untuk memikirkan hubungan kita

mau dibawa ke mana?

mau diapakan?

haruskah begini terus?

bisakah kita berhenti sejenak dan bertemu kembali

bertemu di saat kita sudah siap menghadapi segalanya?

tidak seperti ini

tidak seperti sekarang ini...

aku sayang kamu

sayang banget

tapi aku masih belum ada bayangan

bagaimana kehidupan kita nanti di kemudian hari

aku belum ada bayangan

apakah kita akan nikah?

nikah yang seperti apa? nikah yang bagaimana?

pernikahan yang penuh restu

ataukah pernikahan yang dipenuhi kutukan

pernikahan yang bahagia

ataukah pernikahan yang dipenuhi pertikaian

karena perbedaan pendapat kita?

aku sayang kamu,

sayang banget

sampe lubuk hati aku paling dalam

yang sedalam-dalamnya

aku cinta banget sama kamu

aku bosen harus terus begini

tapi takut juga...

aku gak bisa menghadapi keadaan yang seperti ini

aku juga tidak bisa menahan tangisku

kalau kamu sudah marah-marah padaku

menyalahkan keadaan yang tidak bisa kita ubah

bukan kita yang salah, tapi keadaan.

tapi katanya, jangan pernah sekalipun menyalahkan keadaan

kalau ada yang salah, itu berarti manusianya, insannya, personnya...

tapi, kalau kita, siapa yang bisa disalahkan?

siapa yang harus disalahkan kalau kita memang saling jatuh cinta?

memangnya cinta bisa memilih?

memangnya cinta bisa dipaksa?

aku juga tidak memaksakan cintaku padamu

kamu juga begitu kann?

mari kita ambil waktu sejenak,

merefleksikan semuanya

memikirkan apa yang akan kita lakukan

ke depan

ke masa mendatang

harus bagaimana

dan apa yang harus diperbuat...

kita butuh refleksi...

aku sayang kamu!

(bahkan pada saat aku menulis ini pun, air mataku tak hentinya mengalir...)